LAKUKAN YANG TERBAIK, YAKINLAH KAU PUN AKAN MENDAPATKAN YANG TERBAIK PULA
Transaksi sebaiknya COD saja di Cisaat Sukabumi atau ke rumah. Call me at : 0856 240 6666 5, agar Halal dan tidak saling dirugikan.

MACAU is Beautiful City

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Kali ini saya akan posting pengalaman saya Traveling ke Macau, tepatnya mungkin negara bagian China [maaf kalau salah].


Setelah menempuh perjalanan 4 jam dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta, pesawat harus transit di Kualalumpur Malaysia. Di Kuala Lumpur Malaysia, saya harus menunggu selama 5 jam untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Macau. Saya pun berganti Pesawat di Malaysia dan melanjutkan kembali perjalanan  ke tempat tujuan yaitu Macau. Sama halnya dengan Soeta-Malaysia, dari Malaysia ke Macau pun harus ditempuh selama 4 jam perjalanan. Lelah sekali rasanya berlama-lama duduk di pesawat.

Sesampainya di Bandara Internasional Macau, seluruh tubuh ini terasa menggigil, karena waktu itu saya pergi pada saat musim dingin, tepatnya di bulan Desember-Januari. Suhu terdingin yang saya alami disana adalah sekitar 8 derajat celcius. Sehingga bagi yang belum terbiasa dengan suhu seperti itu termasuk saya sendiri, harus mengenakan baju hangat tebal ditambah dengan Obat penghangat tubuh yang ditempel pada bagian punggung. Kalau di Indonesia ya semacam Koyo Cabe, tapi bedanya kalau Koyo Cabe yang kita kenal itu ukurannya kecil, tapi yang ditempel pada punggung itu ukurannya segede Buku Tulis, kira-kira ukuran 20x20 cm. Luar biasa itu koyo gede banget. Kebayang kalau di tempel di jidat, pasti seperti layar proyektor, hehehe....

Untuk berkeliling di Kota Macau dari ujung perbatasan ke ujung perbatasan, dapat ditempuh melalui Bus atau Taxi, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam karena Macau memiliki teritorial yang sangat sempit. Transportasi di sana sungguh nyaman dan drivernya pun sangat ramah.

Pada saat itu kebetulan malam pergantian tahun, jadi saya bisa langsung menikmati keindahan pesta kembang api di Tahun Baru itu. Setiap gedung dihiasi dengan gemerlapnya lampu yang berwarna warni menambah indahnya suasana malam. Sesekali pandangan saya mengarah ke angkasa untuk menyaksikan percikan kembang api yang indah.....


Malam semakin larut, semakin dingin pula suhu di Kota Macau. Untuk menghangatkan tubuh, saya pun bergegas mencari minuman yang bisa menghangatkan kondisi tubuh yang dingin ini. Sebagai seorang muslim, harus pandai-pandai mencari makanan minuman yang halal tentunya, karena mayoritas penduduk kota Macau beragama non muslim. Saya pun mencari Cafe Indonesia disana. Tak lama kemudian saya pun singgah di Cafe Indonesia tersebut, dan Alhamdulillah makanan serta minuman halal pun bisa saya temukan. Tapi Anda tetap harus berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang halal. Karena hampir di setiap Toko makanan atau Cafe, maupun Restaurant memang tersedia daging ayam atau sapi. Jika kita seorang muslim, tentunya selain daging itu berasal dari jenis hewan yang dihalalkan, apakah kita yakin mereka menyembelihnya dengan mengucap Asma Alloh swt, belum tentu kan? Oleh karena itu untuk mencari aman, saya lebih memilih seafood.

Untuk masalah harga, memang lumayan berbeda jauh dari Indonesia. Untuk secangkir Kopi hangat dihargai sekitar 17 Dollar Pataca, atau sekitar Rp.17.000,-. Karena saya biasa makan dengan kerupuk, saya pun mencoba mengambil kerupuk. Dahsyat sekali harga kerupuk disana, biasa di Indonesia harga per buah itu kan Rp.500,-, eh di Macau Kerupuk harganya 8 Dollar Pataca atau sekitar Rp.8.000,-....wakakakak, ayo buruan dagang kerupuk ke sana brow..........

Bicara masalah tata kota, jangan ditanya lagi. Macau terkenal dengan tata kota yang indah dan rapi. Selama saya tinggal di sana, tidak ditemukan adanya jalur listrik yang melintas diantara atap bangunan ke atap bangunan lainnya. Semua jalur listrik berada di bawah tanah dalam satu jalur yang sama, sehingga gedung-gedung yang tinggi dan indah itu kelihatan rapi. Begitu pula dengan jalanan di Kota Macau, ditata dengan satu jalur, sehingga kendaraan tidak saling berlawanan arah. Setiap kendaraan harus berhenti ditempat yang sudah ditentukan. Mereka tidak berhenti di sembarang tempat. Penumpang yang hendak menaiki bis atau taxi, harus berjalan menuju tempat perhentian bis atau taxi, sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas. Jika kita hendak jalan-jalan dan tidak tahu arahnya harus menuju kemana, jangan khawatir takut tersesat, karena disetiap jalan sudah dipasang peta lokasi nama-nama daerah, sehingga para tourist sangat mudah untuk menemukan suatu lokasi yang hendak dikunjungi.
Kendaraan roda dua, dibuat sama oleh pemerintah dengan kapasitas 50 CC dari jenis Motor Matic. Sehingga laju kecepatan motor tersebut pun tidak terlalu kencang. Mungkin hal itu dimaksudkan karena jarak tempuh antar satu tempat ke tempat lainnya itu tidak terlalu jauh seperti di Indonesia. Bagi yang suka bepergian dengan Bis, transportasi ini sangat nyaman dan tidak berdesak-desakan seperti di Indonesia. Harganya  pun relatif murah. Jika penumpang memiliki kartu Elektronik Pembayaran Transportasi, maka saldonya akan terpotong otomatis sebesar 2 dollar pataca atau sekitar Rp.2.000,- sedangkan bagi yang tidak memiliki kartu bisa dengan membayar secara cash ke Bus Driver seharga 3 dollar pataca untuk jarak dekat maupun jarak jauh. Tetapi bagi yang suka bepergian menggunakan Taxi argonya sekitar 30 sampai 60 dollar pataca per jam.

Satu hal yang harus dipersiapkan oleh kita untuk jalan-jalan di sana yaitu colokan Charger yang tiga kaki, kita harus mempersiapkan konektor charger 3 kaki, karena di Macau semua colokan listrik itu menggunakan colokan 3 kaki. Sayang sekali kan moment yang ingin diabadikan oleh camera atau gadget kita, tiba-tiba droped batterey, mau dicharge colokan ga sama, waduh jangan sampai dech.....

Setiap gedung yang kita kunjungi, semuanya serba gratis. Setiap tourist bisa masuk ke gedung hanya untuk melihat-lihat keindahan dalam gedung tersebut, pengelola gedung tidak mempermasalahkannya. Luar biasa keindahan arsitektur Gedung disana. Ada yang berlantai emas batangan, ada juga tangga dari emas, serta emas puluhan kilogram jadi pajangan.

Sebagian besar gedung yang ada di Kota Macau adalah Casino, karena di sana perjudian di legalkan oleh pemerintah. Sebut saja misalnya Gedung Casino/Hotel Wyan, Grand Lisboa, Sand Casiono, Hotel Venetion (Las Vegasnya Asia), Gedung MJM dll. Karena saking kecilnya Kota Macau, maka laut pun dijadikan daratan untuk medirikan gedung-gedung tinggi dan jalan raya.

Ingatlah saudaraku, sebagai seorang muslim tentunya tidak diperbolehkan untuk berjudi, kita masuk hanya untuk melihat-lihat saja tempat dan peralatan casiono itu seperti apa.
Warga sana semuanya pada toleran dan sopan. Kita sebagai muslim, mereka akan faham dan saling menghormati.
Keunikan lainnya dari warga Macau adalah, mereka sangat menghormati setiap orang yang hendak memotret apa saja. Misalnya, ketika kita hendak berphoto, tiba-tiba di sekeliling kita atau di depan kita banyak orang yang mau lewat, mereka semua akan berhenti sejenak sampai kita selesai memotret.
Sungguh pengalaman yang belum saya temukan di Indonesia. Warga sudah terbiasa mengantri dengan tertib, membuang sampah pada tempatnya, bahkan sampai meludah pun mereka tidak sembarangan, sehingga jalanan dan tempat-tempat di kota Macau luar biasa bersih. Kapan ya di Indonesia bisa seperti ini...
Mungkin segitu dulu yang bisa saya sharing, semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang hendak traveling ke Kota Macau...

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.










Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar :

Posting Komentar