Para pembaca setia Blog
Mr.Khans…..
Anak merupakan anugerah
sekaligus amanah dari Alloh SWT yang sudah sepatutnya dijaga dengan penuh kasih
sayang yang utuh dari kedua Ayah Bundanya. Tidak semua pasangan hidup,
dikaruniai keturunan yang akan menjadi harapan di kehidupan tuanya nanti. Oleh karena
itu, ia berhak tumbuh dengan mendapatkan perlakuan yang layak dan nyaman dari
orang di sekelilingnya. Apapun kondisi anak yang terlahir ke dunia ini, baik
dari pasangan yang syah maupun tidak, kita harus tetap bisa merawat dengan
memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Pendidikan yang baik, ialah
pendidikan yang ditanamkan dan diwariskan oleh kedua orang tuanya secara
langsung baik disaat anak masih dalam kandungan, terlebih ketika sudah terlahir
kedunia. Sesibuk apapun profesionalitas kita dalam mencari penghidupan buat
keluarga, jangan pernah mengabaikan pendidikan terhadap putra-putri tercinta
kita tanpa sentuhan dan belaian lembut dari tangan kedua orang tuanya.
Banyak sekali orang tua yang
menitipkan pendidikan anak-anaknya terhadap pembantu atau orang lain, sementara
mereka sibuk dengan aktivitasnya di luar sana. Sehingga ketika tumbuh dewasa
nanti, karakter anak akan lebih condong mengikuti pola asuhnya para pembantu
tersebut. Boleh saja anak dititipkan kepada pembantu kita atau kepada orang
lain, tetapi bukan untuk jangka waktu yang lama tentunya, kenapa? Kewajiban
yang utama dalam pendidikan anak ialah kedua orang tuanya bukan seorang
pembantu.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Saat kita sebagai orang tua
memiliki sekelumit pemasalahan dengan pasangan hidup kita, tak sewajarnya
kekesalan akibat problematika kita dicurahkan terhadap anak. Terkadang emosi
yang meluap saat terjadinya konflik diantara pasangan, dilampiaskan amarah itu
kepada anak-anak yang justru mereka tidak pernah bisa memahami pola pikir orang
dewasa.
Seorang Istri kecewa dengan
Suaminya, tetapi ia tak mampu untuk marah terhadap suaminya tersebut dengan
alasan takut atau yang lainnya, tanpa sadar terkadang anak menjadi pelampiasan
amarahnya itu. Pun sebaliknya dengan suami yang kecewa terhadap istrinya, bisa
jadi ia pun melampiaskan amarahnya terhadap anak-anaknya. Sungguh ironis, anak
yang tidak mengerti dan tahu permasalahan orang tuanya menjadi korban murkanya
kedua orang tua mereka.
Perselisihan diantara
pasangan merupakan dinamika sebuah rumah tangga. Semakin besar permasalahan
yang ada, semakin dewasa pula kita dalam mencari pemecahannya. Ketika hal itu
terjadi, jangan pernah anak-anak kita mengetahui atau menyaksikan pertikaian
diantara orang tuanya. Ketika anak-anak kita mendengar ucapan dengan nada-nada
tinggi saat kedua orang tuanya beradu mulut, maka secara tidak langsung orang tua
sudah menanamkan pendidikan yang kasar terhadap anak-anaknya. Ia akan meniru
gaya bicara dan bahasa tubuh orang tuanya ketika ia pun merasa terdesak dengan
teman sepermainannya disaat situasi anak ada yang tidak nyaman dengan temannya
sendiri.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Setiap orang tua menghendaki
anak-anaknya menjadi sholeh dan sholihah. Orang tua akan berusaha mencari
tempat pendidikan yang berkualitas tinggi baik dari segi akademik maupun non
akademik termasuk spiritual akidahnya. Dengan harga yang tinggi diatas rata-rata
sekolah yang lain, orang tua akan tetap berupaya untuk memberikan pendidikan tersebut
tanpa melihat nominal rupiah sebesar apapun.
Namun sadarkah kita selaku
orang tua? Terlalu banyak menuntut terhadap anak-anak kita untuk mewujudkan
impian itu. Anak dituntut untuk cerdas, rajin tilawah, bagus bacaan qur’an dan
hafalannya, rajin shaum Senin-Kamis, rajin Sholat Qiyamul Lail, mulia
akhlaknya, pandai bernasyied dan bermain musik serta masih banyak lagi harapan
lainnya. Sementara orang tuanya sendiri tidak melakukan hal yang menjadi
harapannya itu. Orang tua tidak menjadi good
sample bagi anak-anaknya. Semahal dan sebagus apapun pendidikan anak di
tempat ia belajar, maka anak tidak akan pernah mendapatkan vibrasi kebaikan
dari figur Ayah Bundanya jika kebaikan yang didapat anak selama di sekolah itu
akan berbenturan dengan akhlak Ayah Bundanya di rumah. Renungkanlah, selama 1 x
24 jam, berapa lama anak dididik oleh sekolah? Berapa lama pula anak dididik dan
tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah?...
Jangan pernah berharap, pendidikan
anak yang singkat di sekolah akan mengimbangi pendidikan karakter yang
sesungguhnya di rumah? Karena sebaik-baik pengajar dan pendidik ialah kedua
orang tuanya. Al-Ummu Madrosatun…..
Wallohu
a’lam
Artikel terkait :
1 komentar :
Where to play Las Vegas Casino Games in 2021
Where to 인천광역 출장마사지 play Las Vegas Casino Games in 2021 · 1. MGM Grand Las Vegas. · 정읍 출장마사지 2. Wynn Las Vegas. 경기도 출장마사지 · 3. 울산광역 출장샵 MGM 진주 출장샵 Grand Las Vegas.
Posting Komentar